Happy Mauleed

Sudah lewat tengah malam, tapi aku masih juga belum mau tidur. Sayang rasanya melewatkan malam ini. Padahal sesiangan rumah sibuk, karena ada syukuran Maulud Nabi di rumah. Aku sih santai, ada bibi dan para tetangga yang sigap menyelesaikan semua urusan (termasuk meminjamiku karpet hingga perabot makan). Senang rasanya diasuh oleh tetangga. Setiap ada hajat di rumah (juga waktu aku terkapar di rumah sakit kena DBD), aku tak perlu repot.

Biasanya, setiap Maulud Nabi, kami membagikan nasi kuning ke tetangga dan pasukan ojek yang biasa mangkal di gerbang kompleks. Tahun ini suamiku punya ide dadakan: Bikin acara kumpul-kumpul bersama tetangga dan merayakan Maulud bersama. Ustadz yang biasa membina pengajian ibu-ibu di RT kami didaulat ceramah disambung bacaan shalawat oleh ibu-ibu.

Ya. Acaranya hangat dan bersahaja, namun kami bergembira bersama. Beberapa tetangga non-Muslim juga hadir. Why not? Nabi Muhammad SAAW adalah rahmat bagi seluruh alam semesta.

Ya. Apa lagi yang lebih membuat hati ini bersuka cita dan penuh syukur, selain hadirnya seorang Pemandu yang mulia?

Ya Rasul, Salam ’alaika

Terima kasih atas kehadiranmu dalam hidupku, keluargaku.

Ijinkan aku merindukanmu, walau dengan malu-malu,

Karena tuntunanmu lebih sering tercecer tak tentu.

Ya Rasul, Salam ’alaika

Beri kami syafaatmu. Agar kelak kami bisa bergabung denganmu,

Agar kami mampu memberikan teladan bagi anak-anak kami

Untuk mencintaimu sepenuh hati.

Bagi seluruh semesta, happy Mauleed…:)

2 thoughts on “Happy Mauleed

Leave a reply to shalimow Cancel reply