Merangkai PUZZLE MIMPI

Puzzle Mimpi

Puzzle Mimpi

“Apa kabar, Anna? Sedang nulis apa sekarang?”

“Haiii… Ini sedang nggarap memoar.”

“Apa itu?”

“Penggalan kisah hidup seseorang. Sejenis biografi, tapi nggak A-Z. Bagian tertentu saja.”

“Memoar siapa?”

“Seorang ibu muda…”

“Siapa, sih? Aku kenal, nggak?”

“Kemungkinan kenal. Tapi nanti, ya. Kalau bukunya sudah terbit. Hehe…”

“Kok ibu muda sudah bikin memoar? Boleh gitu?”

“Lho, bisa aja. Justru karena masih muda, masih gampang dicari orangnya buat diajak sharing. Kamu mau kubikinkan juga? Haha…”

“Ah, nggak! Mimpi kali aku bikin memoar. Aku kan bukan siapa-siapa… Kok kayak KD aja.”

“KD?”

“Krisdayanti, Mbakyu…”

“Ooo….”

Ada beberapa teman yang bertanya-tanya, buat apa aku menulis memoar. Ketika Air Mata Rahasia terbit, beberapa teman penasaran, Dewi itu siapa, sih?

Kini aku merampungkan sebuah memoar tentang Indari Mastuti, perempuan yang bahkan lebih muda dari aku. Mengapa harus dia? Kok sampai ditulis memoarnya.

Nah… nah…

Ini dia yang mau aku obrolkan, atau lebih tepatnya ku­curhatkan :-d

Bagiku, setiap orang mesti punya rekam jejak perjalanan hidupnya. Aku biasa menuliskan fragmen perjalanan hidupku di blog ini, dan blog khusus tentang petualangan belajar mengajar. Padahal, aku bukan bintang sinetron, bukan menteri, apalagi pahlawan… –Pardon? Pahlawan? Plis deh, ah, bisa-bisanya kata itu terlintas dalam kepalaku!

Aku menulis karena ingin mencatat serpihan peristiwa yang pernah kulewati. Tak semuanya penting bagi orang lain, tapi bagiku, yang kutulis pasti sesuatu yang penting. Dari tulisan-tulisanku, aku bisa melihat, apa saja prioritas hidupku dari tahun ke tahun. Apa saja pencapaian dan kegagalanku, termasuk bagaimana cara pandangku berkembang (atau bahkan menyusut?) setelah melewati berbagai peristiwa itu.

Ada beberapa orang yang mengaku terinspirasi oleh cara pandangku, dan aku berterima kasih kepada mereka. Tak banyak yang bersedia mengaku bahwa orang lain telah jadi inspirasinya. Banyak yang dengan percaya diri berkata, aku bisa karena diriku sendiri. Aku hebat karena usahaku sendiri—Lha aku juga sering membatin kesombongan seperti itu. Padahal, sadar atau tidak, aku dikelilingi oleh orang-orang hebat yang selalu ikut membangun diriku. Mereka adalah keluargaku, teman-temanku, termasuk orang-orang yang tak kukenal secara pribadi. Cara pandang mereka ikut menemani pencarianku.

Karena itulah aku menulis kisah hidup Indari. Selalu ada inspirasi yang bisa diperoleh dari siapa pun. Apalagi, Indari ini masih muda, aktif berkarya di bidang bisnis, mengasuh komunitas menulis, mendapatkan aneka penghargaan, dan… belum semua cita-citanya tercapai.

Kupikir, bagian terakhir ini pas banget. Kita banget! Anda boleh membatin, lu aja kalee, Anna, gue enggak hehe…

Tokoh buku ini bukan orang yang kontroversial. Dia ibu rumah tangga biasa yang suka bercanda, suka difoto, dan narsis di jejaring sosial. Indari juga bisa menangis ketika kecewa, bisa marah, bisa juga galau. Anda akan membacanya di buku ini.

Aku tidak sedang bercerita tentang putri Lakshmi Mittal atau Annisa Pohan. Aku bercerita tentang perempuan yang sangat biasa, namun berkat tekad kuatnya, kini sedikit demi sedikit mulai merangkai 101 mimpinya.

So, buku ini akan jadi teman kita mengenang masa yang pernah terlewati. Kisahnya menemani kita merangkai kepingan mimpi yang pernah dan masih kita miliki.

Berani bermimpi!

2 thoughts on “Merangkai PUZZLE MIMPI

  1. Aku menulis karena ingin mencatat serpihan peristiwa yang pernah kulewati. Tak semuanya penting bagi orang lain, tapi bagiku, yang kutulis pasti sesuatu yang penting.
    hm…diriku suka banget dengan kalimat ini, Mbak Anna. It’s me
    jzk

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s