Puasa yang menyenangkan 😉
Ramadan hari pertama.
Setelah sahur, kami sekeluarga kembali membuat resolusi: Ramadan ini, masing-masing khatam Alquran minimal sekali. Tahun lalu aku gagal karena Luthfa sakit dua minggu.
Ubit (9 th) paling semangat. Hari ini dia tertib mengaji setelah salat dan berhasil masuk juz kedua. Lumayan banyak untuk ukuran dia. Ali (12) memilih membaca doa-doa panjang di antara mengaji, jadi bacaan Alquran-nya agak tertinggal. Si Bungsu Luthfa (6) setia dengan Iqro-nya, dan tadarus Si Sulung Zaky (15) tersangkut-sangkut karena sariawannya.
Nah,
Tadi setelah buka puasa ada kejadian lucu. Ketika saling konfirmasi, rata-rata bacaan kami ada di Al Baqarah bagian akhir. Ubit percaya diri sudah mengaji seharian, dan magrib ini dia mulai dari nomor ayat yang lebih besar daripada Ali. Menjelang salat isya, kuperiksa nomor ayat mereka.
“Lho, kok Ubit jadi ketinggalan dari Kak Ali? Kan tadi Ubit sudah duluan?” Ubit protes sambil bingung.
Ali angkat bahu. Dia sendiri heran, karena kecepatan baca…
View original post 153 more words