Tanya Jawab Seputar Remaja (2 Habis)

Tanya Jawab Kulwap Keluarga Sehati ke-3, tema “Naik Roller Coaster Bersama Remaja sesi-2”

Putri saya, usia 12 th, ketahuan sudah pacaran. Kemarin saya terlanjur marah besar (saya kalau marah mesti kurang kontrol). Bagaimana caranya melarang pacaran?

Menjadi orang tua remaja membuat kita ikut meremaja. Banyak yang ngaku remaja (tambah bersemangat sekaligus tambah galau #eh).

Berikut ini resume tanya jawab kulwap Keluarga Sehati tentang remaja. 21 pertanyaan masuk ke sesi 1 – 2, dan harus ditutup karena terbatasnya waktu. Minggu depan kita akan membahas tema baru.

Setiap Sabtu, 13.00-14.00 WIB, bersama Bu Elia Daryati dan saya saya (iya, Anna Farida), kita akan merumpikan aneka topik pengasuhan anak dan pernikahan.

Gratis, terbatas.
Anda bisa mendaftarkan nomor WA ke Suci Shofia, pemilik http://www.uchishofia.wordpress.com

Terima kasih, Suci.

uchishofia

Kehebohan Kulwap Keluarga Sehati bertema remaja masih berlangsung, lho! Apalagi di WhatsApp kan banyak emoticon dan gambar-gambar lucu yang menjadikan diskusi hidup! Ada pohon kelapa yang ikut narsis, ada cipratan air karena bersentuhan dengan kemarahan dan kesabaran, ada camilan yang bikin nafsu makan meningkat, padahal lagi niat banget mengurangi berat badan, dan masih banyak lagi yang lain.

Banyaknya pertanyaan dari anggota kulwap, maka sesi remaja kali ini di bagi menjadi dua.

Berikut rangkumannya sesi kedua:

Anna Farida:

Salam Bapak Ibu, kita bertemu lagi dalam Kulwap-3 Keluarga Sehati, masih membahas tema remaja.

Berikut ini jawaban atas pertanyaan yang masuk via Admin. Beberapa di antaranya masih berupa jawaban terbuka, masih kita diskusikan bersama.

Btw (by the way), saya sering menyapa dengan panggilan “Bu”, jadi maaf jika ternyata yang bertanya adalah Bapak 😀 Pertanyaan kan masuk ke saya tanpa nama—which is very good.

Insya Allah Sabtu depan kita akan ganti membahas tema pernikahan…

View original post 3,497 more words

Tanya Jawab Seputar Remaja

Tanya Jawab Kulwap Keluarga Sehati ke-2, tema “Naik Roller Coaster Bersama Remaja sesi-1”

Pertanyaan yang masuk banyak sekali, sampai dibagi menjadi dua babak, penyisihan dan final 😀

Bagaimana menjelaskan sexual intercourse pada remaja? Bagaimana mengasuh remaja yang introvert? Bagaimana melatih tanggung jawab remaja? Bagaimanaaaa?

🙂

Setiap Sabtu, 13.00-14.00 WIB, bersama Bu Elia Daryati dan saya saya (iya, Anna Farida), kita akan merumpikan aneka topik pengasuhan anak dan pernikahan.

Gratis, terbatas.
Anda bisa mendaftarkan nomor WA ke Suci Shofia, pemilik http://www.uchishofia.wordpress.com

uchishofia

Tulisan ini dikutip dari acara Kuliah via Whatsapp (kulwap) Keluarga Sehati, setiap hari Sabtu jam 13.00-14.00 WIB bersama Anna Farida (penulis, penerjemah, editor, kepala sekolah Sekolah Perempuan) dan Elia Daryati (Psikolog, pengasuh rubrik psikologi di harian Pikiran Rakyat, narasumber berbagai acara seminar).

Berikut tanya jawab seputar pengasuhan anak remaja yang bikin jantung dag dig dug duer!!! Tentunya penuh keseruan dan kehebohan terutama dari narasumber Anna Farida XD.

Anna Farida said:

Halo, Salam, Bapak Ibu

Kita mulai, ya. Saya akan post 10 jawaban atas pertanyaan yang masuk ke Mahmud Suci Shofia (lima tahun lagi panggilan itu akan hilang darinya).

Bu Elia menjawab pertanyaan-pertanyaan ini pada berlembar kertas, sambil bergaya di ruang tunggu dokter #salim Orang sakit digodain. Cepat sembuh, Bu.

Jika Bu Elia melihat dari sisi keilmuan psikologi, saya jawab dari pengalaman gaul dengan anak-anak remaja di sekolah dan di rumah. Saya pernah mengajar remaja dan punya anak remaja dua…

View original post 2,434 more words

Naik Roller Coaster Bersama Remaja

Kulwap-2 Keluarga Sehati

Bagi remaja, kekhawatiran orangtuanya bisa diartikan sebagai sikap tidak percaya atau curiga. Perhatian yang diberikan orangtua seperti “Sudah mandi? Semua buku sudah dibawa? Alarm sudah dipasang?” sekarang terdengar seperti ungkapan “Kamu harus selalu diingatkan karena kamu masih kecil.” Anehnya, kalau yang bertanya tentang hal-hal kecil itu adalah teman-temannya, dia merasa enjoy saja. Tapi begitu hal yang sama ditanyakan oleh orangtuanya, dia merasa kedewasaannya diragukan.

Gimana, dooong?

Setiap Sabtu, 13.00-14.00 WIB, bersama Bu Elia Daryati dan saya saya (iya, Anna Farida), kita akan merumpikan aneka topik pengasuhan anak dan pernikahan.

Gratis, terbatas.
Anda bisa mendaftarkan nomor WA ke Suci Shofia, pemilik http://www.uchishofia.wordpress.com

uchishofia

Simak penjelasan dari Mb Anna Farida, narsum Kulwap Keluarga Sehati,

Banyak orangtua yang mengaku kehilangan rasa percaya diri begitu anak-anak beranjak remaja. Ketika anak masih kecil, Anda adalah orangtua yang mesra, penuh kasih, suka memeluk, suka bercanda, dan menjadi idola anak. Tapi, begitu anak mulai belasan tahun, rasanya semua berangsur hilang. Anak tak lagi suka dipeluk—apalagi di depan umum.

Dia tak mau diajak berbincang lama-lama, lebih memilih bercanda dengan teman-temannya, dan cenderung mudah tersinggung. Susah, deh, bicara sama Bapak. Beneran aku nggak gitu. Bapak nggak mau ngerti aku, sih!

Anda barangkali sudah berusaha mengerti perasaannya, membaca bahasa tubuhnya, menyesuaikan diri dengan dunianya, menerima teman-temannya, tapi selalu saja ada yang meleset. Anda sudah merasa banyak mengalah, merasa banyak diam, tapi dia merasa bahwa Anda tidak cukup mau mengerti. Yang jelas, ada saja celah untuk konflik, kadang karena hal-hal sepele.

Di usia belasan, anak mulai punya keinginan yang kuat untuk menjadi “diri…

View original post 333 more words