Goharshad International: Jejaring Perempuan Dunia

Tulisan ke-6 Seri Mashhad-Qom-Tehran


Setelah cerita kunjungan dan jalan-jalan, tulisan kali ini merangkum berbagai sesi di kelas short course Goharshad International.

Mohon bersabar, tulisan ini bakal dangkal.

Sejak awal, sebenarnya saya insecure, tak pede. Daftar materi yang kami terima memuat tema-tema filsafat, analisis gender, feminisme, kebijakan pendidikan, tasawwuf, komunikasi, hingga agenda 2030. Ada beberapa tema yang tidak saya kuasai.

Mohon bersabar juga jika saya lagi-lagi lebih tertarik berkomentar dan bercerita tentang hal-hal yang tidak substansial.


Baiklah, penafian sudah disampaikan.

Short course dibuka secara resmi tanggal 16 November 2023. Lagu kebangsaan kedua negara kembali diperdengarkan. Pembawa acara mengucapkan selamat datang sambil menyelipkan syair di sana-sini.

Kemudian, dia mempersilakan Ibu Dr. Munawwarah Syayestekhu untuk memberikan sambutan dan materi pembuka. Beliau adalah kepala pelaksana Goharshad International Foundation dan direktur Maktab Narjes Mashhad—saya akan menulis khusus tentang lembaga pendidikan ini.

Menurut Dr. Syayestekhu, tema Havva (Hawa) yang diangkat dalam short course ini diharapkan menjadi semangat bagi kaum perempuan untuk berdialog, berbuat, dan berjejaring di bidang budaya, pendidikan, sosial, politik, dan bidang strategis lainnya.

Program yang dikelola Goharshad ditujukan untuk memfasilitasi perempuan agar dapat berperan memperbaiki dunia, dimulai dengan memperbaiki diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Goharshad berkeyakinan bahwa terkait dengan kemampuan untuk berkembang dan berperan, tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki, semua memiliki tanggung jawab yang serupa.
Perempuan wajib terus belajar agar menjadi insan yang berwibawa, mampu menjalankan peran sebagai pribadi, istri, ibu, dan anggota masyarakat.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Nasrotu Rahmah, Lc., staf bidang akademik Al Mustafa Open University. Beliau berharap agar kegiatan ini memberikan manfaat bagi peserta untuk mengenal Republik Islam Iran khususnya sistem pendidikannya, sekaligus membangun jejaring dan dialog yang bermanfaat.

Setelah acara pembukaan selesai, tiba-tiba panitia bertanya, “Ibu-ibu, apakah ada yang aktif di perminyakan?” Kami menggeleng. Saya kan aktivis minyak goreng dan minyak kayu putih.

Dr. Murtadha diperkenalkan sebagai salah satu kepala perusahaan minyak dan gas. Beliau memaparkan perkembangan industri minyak dan gas di Iran, termasuk perjuangan menghadapi embargo, dan pencapaian dari tahun ke tahun. Disebutkannya jumlah pabrik berskala nasional hingga instalasi gas yang saat ini masuk ke rumah-rumah.

Saya sempat berpikir, untuk apa Tim Migas berbicara di depan peserta short course bertema perempuan dan pendidikan. Setelah beberapa saat, saya paham arahnya. Kesadaran untuk mandiri dan melepaskan ketergantungan pada negara lain harus dimulai dari rumah.


Ada masa keluarga Iran mengalami masa sulit pada awal-awal masa embargo. Sebagaimana pada masa Revolusi Islam, sebagian warga memilih meninggalkan Iran. Meski begitu, tetap banyak warga memutuskan untuk bertahan.

Masa sulit akan membuat putus asa jika warga tidak kompak dan tidak saling menguatkan. Di sinilah kekuatan keluarga. Keluarga memiliki peran krusial untuk menentukan keberhasilan program berskala nasional, dan perempuan merupakan pilar utamanya.

Kemudian, hari demi hari, bergulirlah sesi demi sesi, diselingi berbagai kunjungan dan jalan-jalan bermakna.

Rangkaian kegiatan dipandu oleh Khonoum Ketua Panitia, Khonoum Dr. Zeinab Norbakhs. Tim Goharshad International Foundation juga terus mengawal kegiatan. Ogho Fariboz Kahroum (manager), Khonoum Maryam Sadat Ruhbaksh (Kepala Humas), Khonoum Shima Kiyani (departemen pendidikan).
Kami juga didampingi oleh tim pemudi santun ceria berilmu yang terdiri atas mahasiswi dan alumni Maktab Narjes (Zainab Zahra, Yuni Indriati, Nur Sakinah, Aleena Batool).

Saya sampaikan dulu tema materi dan kegiatan short course, nanti secara bertahap akan saya bagikan masing-masing uraiannya. Fyi, tentantg beberapa tema, saya harus mengadu ke bapaknya anak-anak, minta referensi dan penjelasan berbagai istilah filsafat yang berhamburan hampir di setiap materi. Berikut ini sesi penyampaian materi dan kegiatan kunjungan yang kami dapatkan.

Nyaris semua pemateri perempuan.

Materi di Kelas

+ Analisis Esensi Surat Al Mulk dari Sudut Pandang Pendidikan Masa Kini (Dr. Maryam Pour Hosseini)
+ Peran dan Pengendalian Opini dalam Keluarga (Dr. Mahini)
+ Landasan Filosofi Hijab dari Perspektif Imamiah (Dr. Abbas Javareshkiyan)
+ Simposium Ilmiah tentang Aspek Ketuhanan dalam Sistem Pemikiran Pemimpin Revolusi Republik Islam Iran (dipimpin oleh Dr. Munawwarah Syayestekhu)
+ Feminisme menurut Pandangan Islam (Dr. Zahra Tehranian)
+ Kritik Arsip 2030 dari Perspektif Gender dan Pendidikan Islam (Dr. Hossein Pour)
+ Identitas Seksual dan Gender dari Sudut Pandang Teori Ilmiah dan Alquran (Dr. Ahmadi)
+ Teori Estetika Kontemporer dan Analisisnya Menurut Alquran (Ibu Dr. Alawi)
+ Professional Ethic (Dr. Mahini)
+ Tren Selebriti dan Konsep Berkecukupan terkait dengan Pemberdayaan Perempuan: Tinjauan Teori Estetika Kontemporer (Dr. Fatima Gitipasand)
+ Compassion dalam Interaksi Sosial (Dr. Tahira Javidi)


Materi penutup di Goharshad International Centre mengandung kejutan karena pemateri yang datang ternyata Dr. Jamileh Alamolhoda—Ibu Negara Republik Islam Iran. Saya menceritakannya dalam tulisan kelima.

Kunjungan.
Selain materi di dalam kelas, materi juga disampaikan melalui diskusi dalam berbagai kunjungan. Sebagian sudah saya ceritakan dalam tulisan sebelumnya.

  • Taman Botani Mashhad
  • Lembaga Penelitian Pusat Provinsi Khorasan Quds Razavi
  • Central Library of Astan Quds Razavi
  • Astan Quds Razavi Museum
  • Sekolah Tinggi Putri Maktab Narjes (perpustakaan dan bagian penelitian)
  • Tomb of Ferdowsi
  • Ferdowsi Museum
  • Ferdowsi University
  • Al Mustafa International University
  • Engarium (planetarium) di Universitas Ferdowsi
  • Haruniyeh Dome (“makam” Imam Al Ghazali)
  • Lokasi tambang batu pirus di Neyshabur
  • Makam Fariduddin Attar
  • Makam Omar Khayyam
  • Roz-e Sefid (White Rose) Medical Center

Tak ketinggalan “survey lapangan dan kunjungan ilmiah” di pasar, mal, dan pusat oleh-oleh di Mashhad 😏🙈

Demikian, sesi kami di Kota Mashhad selesai. Masih banyak cerita.


Sesi selanjutnya diberikan 26-27 November 2023 di Tehran dan Qom.

+ Ziarah ke makam Pemimpin Besar Revolusi Iran di Tehran dan rumah beliau di Qom

+ Ziarah dan kunjungan ke makam dan museum Sayyidah Fathimah Al Ma’shumah

+ Kunjungan dan diskusi di Al Mustafa University dan Al Mustafa Seminary School

+ Kunjungan dan diskusi di Jamiatul Zahra, universitas dan seminary untuk perempuan

+ Kunjungan ke Masjid Jamkaran dan berdiskusi dengan pimpinan Masjid.

Sesi di Kota Qom sangat padat, hanya ada jeda salat dan makan. Kami berkegiatan pagi-siang-sore-malam.

Setelah 14 hari belajar, tiba juga saatnya packing dan siap-siap pulang. Semoga suatu hari nanti saya bisa kembali ke sini. Masih banyak tempat yang belum dikunjungi.

Ini tulisan sebelum pulang, pamit dulu sementara waktu. Masih ada beberapa cerita yang akan saya bagikan beberapa hari ke depan.

Salam takzim,

Anna Farida

2 thoughts on “Goharshad International: Jejaring Perempuan Dunia

Leave a comment